Penilaian bukanlah sekedar piranti untuk menentukan kompetensi siswa pada akhir pembelajaran, melainkan alat bantu bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan proses belajar dan pembelajaran. Penilaian diharapkan tidak hanya sekedar menekankan pada penilaian sumatif tetapi harus disertai dengan penilaian formatif. Kedua jenis penilaian ini perlu dilakukan secara berimbang dalam pembelajaran.

Berikut Perbedaan pokok antara Penilaian Formatif dan Sumatif 

Dimasa pandemi saat ini, dimana pembelajaran tatap muka telah berganti menjadi pembelajaran jarak jauh tentu saja membutuhkan trik, strategi dan kreativitas bapak ibu guru dalam melakukan penilaian. Karena kondisi yang sangat berbeda dimana bapak ibu guru tidak berjumpa langsung dengan peserta didik dan tentu saja tidak bisa melakukan penilaian dan pengawasan secara langsung. 

Pada kondisi Belajar Dari Rumah (BDR), penilaian dilakukan bukan untuk menentukan standar pencapaian (attainment level) atau kepentingan nilai (assigning grade) semata tetapi mestinya bertujuan untuk membantu siswa agar dapat menemukan cara belajar yang lebih baik bagi dirinya pada setiap subjek yang dipelajari/diajarkan. Penilaian semacam ini disebut dengan penilaian formatif, yakni skor/nilai hasil sebuah aktivitas penilaian bukanlah standar pencapaian ataupun tujuan proses pembelajaran. Untuk tujuan ini, berbagai metode penilaian bisa digunakan, baik berupa penilaian proyek, penilaian portofolio, extended essays, dan bentuk penilaian lainnya yang relevan dengan tujuan pembelajaran.