Rumah Belajar - Platform Digital Pendukung Belajar Dari Rumah (BDR)

by - Agustus 11, 2020


Bencana menyebarnya Virus Corona mendorong pemerintah mengambil kebijakan penerapan program Belajar Dari Rumah (BDR) di semua jenjang pendidikan. BDR yang pertama kali diterapkan dalam sejarah pendidikan Indonesia di masa pandemi Covid 19 memaksa segenap elemen sektor pendidikan harus menyesuaikan diri secara cepat dan berbenah. Siswa harus belajar dari rumah, guru harus mengajar dari rumah bahkan orang tua dituntut harus mampu mendampingi anaknya belajar dari rumah. Kondisi ini kemudian menimbulkan banyak kendala dan keluhan dari berbagai pihak karena ketidaksiapan dihadapkan dengan kondisi yang tiba-tiba berubah.

Berbagai platform pendidikan bermunculan untuk mendukung pembelajaran dari rumah. Konten-konten pembelajaran yang dibuat oleh pendidik bertaburan di media digital. Guru-guru yang dahulunya alergi terhadap IT mendadak jadi semangat belajar IT karena tuntutan menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh. Guru yang semula sungkan berhadapan dengan kamera pelan-pelan mulai belajar luwes di depan kamera membawakan materi pembelajaran demi menyiapkan media pembelajaran bagi peserta didik. Konten positif sedikit demi sedikit mulai mengisi ruang-ruang digital ditengah maraknya konten negatif. Pendidik berupaya berbagai cara untuk tetap memberikan layanan pendidikan bagi peserta didik baik secara luring maupun daring. Sebuah atmosfer positif ditengah kondisi pandemi covid 19 meski tidak dapat dipungkiri beberapa pendidik tetap merasa kebingungan memilih dan menyediakan media juga metode pembelajaran yang tepat dan efektif bagi peserta didik.

Ditengah kebingungan pendidik, pemerintah khususnya Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya meluncurkan program-program pendidikan untuk mendukung peserta didik belajar dari rumah diantaranya melalui program belajar melalui TVRI, Radio maupun situs-situs pendidikan. Penyediaan  konten-konten pembelajaran sebenarnya telah jauh dilakukan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudaan melalui Pusat Data dan Tekhnologi Informasi (Pusdatin) sebelum situasi pandemi covid 19  dengan meluncurkan sebuah portal pembelajaran bernama Rumah Belajar di tahun 2011. Portal ini semakin berkembang dari tahun ketahun dan menjadi platform digital yang kini paling banyak digunakan di masa pandemi covid 19 oleh guru dan peserta didik diseluruh Indonesia bahkan sekolah Indonesia luar negeri. Rumah Belajar dengan alamat web belajar.kemdikbud.go.id memiliki banyak fitur yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran dari rumah.

Salah satu fitur dari Rumah belajar yang paling populer dimanfaatkan dimasa pandemi ini adalah fitur Sumber belajar. Sumber belajar menyediakan berbagai macam konten pembelajaran dengan media yang beragam seperti video, audio, laman interaktif yang diperuntukkan bagi guru dan peserta didik di semua jenjang pendidikan mulai dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dan sederajat. Fitur ini merupakan sumber pembelajaran terbuka (Open Educational Resources) yang dapat diakses oleh siapa saja secara gratis bahkan tanpa perlu login. Seluruh konten yang tersedia dapat diunduh sehingga dapat digunakan secara luring dan berulang untuk mendukung siswa belajar dari rumah tanpa menghabiskan banyak kuota. Fitur ini tentu saja bisa menjawab kebingungan guru dalam mencari media dan bahan pembelajaran yang siap pakai dan membantu siswa menemukan referensi pembelajaran yang terpercaya. Orang tua sebagai pendamping belajar peserta didik di rumah juga dapat sedikit lega karena anak-anak mengakses konten positif dari gawai mereka tentu dengan pengawasan dan pendampingan orang tua. Keistimewaan fitur sumber belajar yang dapat dimanfaatkan secara daring maupun luring dapat menjadi salah satu solusi di masa pandemi saat ini dengan keterbatasan dan perbedaan keadaan peserta didik.

Pemanfaatan konten atau media pembelajaran sebagus apapun tentu tidak akan efektif tanpa disertai dengan desain aktivitas pembelajaran yang dibuat guru. Aktivitas pembelajaran yang dirancang guru sangat menentukan keberhasilan tujuan pembelajaran.  Lalu seperti apa pemanfaatan fitur sumber belajar dalam pelaksanaan BDR? Berikut contoh desain/skenario pembelajaran yang dapat dilakukan secara daring maupun luring dengan memanfatkan fitur sumber belajar dari portal Rumah Belajar:

1. Membuat RPP dengan memanfaatkan konten di fitur sumber belajar
Kegiatan membuat RPP sebenarnya rutinitas seorang guru namun menjadi berbeda saat pandemi covid 19 ini karena skenario pembelajaran yang tertuang harus memperhatikan pemilihan metode daring ataupun luring yang digunakan. Selain itu dimasa BDR ini ketuntasan kurikulum tidak lagi menjadi target utama, yang terpenting adalah peserta didik dapat tetap belajar. Guru harus mampu meramu materi-materi esensial yang diberikan kepada peserta didik yang dijabarkan dalam tujuan-tujuan pembelajaran pilihan. Pada bagian media/Sumber belajar yang digunakan, guru dapat memasukkan fitur sumber belajar karena konten didalamnya telah disusun secara terstruktur mulai dari kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, materi bahkan dilengkapi latihan soal sehingga tinggal disajikan dan dibagikan pada peserta didik.

2. Membuat Lembar kerja peserta didik (LKPD) untuk mendukung aktivitas pembelajaran
RPP yang dibuat oleh guru harus disertai LKPD agar pembelajaran menjadi lebih terarah dan bermakna. Namun perlu diperhatikan LKPD yang dibuat guru tentu disesuaikan dengan masa pandemi yang tidak terlalu membebani siswa belajar.

3. Membuat petunjuk aktivitas pembelajaran dan berkomunikasi dengan orang tua terkait aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan bersama peserta didik. Menyelenggarakan pembelajaran dari rumah tentu saja membutuhkan koordinasi dan kerjasama dengan orang tua, karenanya guru perlu menginformasikan aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan bersama peserta didik. Hal ini penting untuk mendapat dukungan dari orang tua baik dalam hal penyediaan fasilitas maupun pendampingan belajar bagi peserta didik.

4. Melakukan aktivitas pembelajaran dengan memanfaatkan konten di Fitur sumber belajar
Untuk pembelajaran secara daring, guru dapat menyampaikan tautan fitur sumber belajar yang diakses oleh peserta didik di rumah. Sedangkan untuk pembelajaran secara luring guru dapat terlebih dahulu mengunduh konten sumber belajar lalu memberikan kepada peserta didik dalam bentuk softfile atau memprint materi tersebut bagi peserta didik yang sama sekali tidak memiliki fasilitas dan jaringan internet.

5. Melakukan pembimbingan aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik
Pendampingan terhadap peserta didik menjadi hal yang sangat penting dilakukan guru terlebih di masa BDR saat ini karena orang tua tidak selalu memiliki waktu maupun pemahaman yang cukup terhadap materi pelajaran peserta didik. Hal inilah yang menjadi banyak keluhan orangtua dengan latar belakang pendidikan dan kesiapan yang berbeda-beda. Guru semestinya tidak semata-mata memberikan sumber belajar tetapi juga membimbing peserta didik dalam proses belajar. Komunikasi yang positif dengan orang tua juga harus terjalin agar tidak terjadi kesalahpahaman.

6. Memeriksa Lembar Kerja Peserta Didik dan pemberian umpan balik
Pemberian lembar kerja tanpa disertai pemeriksaan oleh guru tentulah menjadi hal yang tidak bermakna dan berkesan. Guru wajib melakukan pemeriksaan terhadap hasil belajar peserta didik untuk mengetahui ketercapaian mereka terhadap kompetensi yang diberikan. Ini tentu saja membutuhkan energi yang lebih dari guru untuk menjawab, melayani, dan merespon hasil belajar peserta didik. Tidak hanya kompetensi profesional guru dibutuhkan saat ini tetapi juga kompetensi pedagogik bagaimana guru menjaga semangat belajar peserta didik dengan memberikan penguatan terhadap upaya mereka dalam belajar.

7. Bertatap muka secara maya dengan peserta didik
Tidak dapat dipungkiri desain pembelajaran daring sesempurna apapun tetap tidak akan dapat menggantikan proses pembelajaran di dalam kelas dengan interaksi langsung yang terjadi antara guru dan peserta didik. Namun kondisi memaksa kita harus melaksanakan pembelajaran tanpa tatap muka langsung. Jalan yang dapat dilakukan adalah dengan bertatap muka secara maya dengan peserta didik. Media yang dapat digunakan bisa melalui video conference, WA Grup, IG, FB atau media lain yang paling mudah dijangkau oleh semua peserta didik. Tatap maya ini dapat dijadikan sarana diskusi kelas, panggung bagi peserta didik dalam menyampaikan capain hasil belajarnya sekaligus temu kangen antara guru dan peserta didik.
Pada akhirnya pendidikan bukan hanya tanggung jawab satu pihak saja, tetapi sinergi dari berbagai komponen mulai guru, peserta didik maupun orang tua.  Tugas guru bukan lagi sekedar memenuhi target kurikulum tetapi bagaimana tetap menjaga nyala api belajar peserta didik dengan kemampuan, kreativitas dan inovasi yang dilakukan ditengah berbagai keterbatasan. Ada begitu banyak dan beragam sumber belajar yang tersedia, tinggal kita mau memanfaatkannya atau tidak. Dengan jargon belajar dimana saja, kapan saja dan dengan siapa saja, rumah belajar yang kaya konten pembelajaran adalah pilihan referensi sumber pembelajaran yang dapat dimanfaatkan oleh pendidik maupun peserta didik di masa Belajar dari rumah (BDR).

You May Also Like

0 komentar